Kuliner · Wisata · Informasi · Event · Wirausaha · Komunitas

Kesenian Jaranan dan Reog Yang Hampir Terlupakan

Kesenian Jaranan dan Reog Yang hampir Terlupakan - Halo pecinta Explore Surabaya...Tidak percuma saat itu saya dan istri berwisata murah meriah di Taman Flora Surabaya. Kebetulan ada pementasan kesenian yang sudah jarang ada kita lihat secara langsung selain melalui televisi, yaitu kesenian Jaranan dan Reog. Kalau mau tau lebih lanjut tentang Taman Flora Surabaya, silahkan baca di Taman Flora Tempat Bermain dan Belajar

Saya baru mengetahui bahwa kesenian Jaranan ternyata berasal dari Kediri. Sementara seperti kita ketahui bersama, kesenian reog berasal dari Ponorogo. Kedua kesenian tersebut dalam sejarahnya saling bertautan satu sama lain.

Kesenian jaranan menggambarkan boyongannya Dewi Songgo Langit, anak dari Raja Airlangga yang dinikahkan oleh Pujangganom melalui sayembara; "Barang siapa yang bisa membuat kesenian yang belum pernah ada di Pulau Jawa, boleh menjadi suami dari Dewi Songgo Langit." Boyongan itu dilakukan dari Kediri menuju Wengker Bantar Angin yang selanjutnya oleh Dewi Songgo Langit daerah tersebut dinamakan Ponorogo. Selama perjalanan, mereka diarak menggunakan Singo Barong sambil berjoget diiringi alunan musik yang berasal dari bambu dan besi. Pada zaman sekarang besi ini menjadi kenong.
Kesenian Jaranan dan Reog Yang Hampir Terlupakan
Persiapan Dalam Kesenian Jaranan dan Reog
Reog Ponorogo merupakan kesenian daerah di Indonesia yang masih identik dengan berbagai macam hal yang berbau mistik dan ilmu kebathinan yang sangat kental. Asal mula kesenian Reog berawal dari murkanya seorang abdi kerajaan yang bernama Ki Ageng Kutu terhadap Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir pada abad ke-15 yang memerintah dengan sangat korup dibawah pengaruh Tiongkok dari istrinya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu untuk membangun perlawanan masyarakat lokal berupa sindiran ke pemerintahan.

Beberapa tokoh dalam pagelaran Reog diantaranya Jathil, Warok, Barongan, Klono Sewandono dan Ganongan. Untuk lebih jelasnya akan saya tulis di artikel selanjutnya. Intinya adalah bagaimana kita bisa mengambil pesan moral dari kesenian Jaranan dan Reog ini yang hampir terlupakan. Bagaimana perjuangan para seniman untuk melestarikan kedua kesenian ini patut kita contoh. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih. Jangan lupa kunjungi pula Sisi Lain Kawasan Industri SIER


Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Kesenian Jaranan dan Reog Yang Hampir Terlupakan"

Post a Comment